Minggu, 28 April 2013

Keanekaragaman Bangsa Indonesia dan Potensi Konflik

Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya , penulis dapat menyelesaikan makalah Keanekaragaman Bangsa Indonesia dan Potensi Konflik dengan baik dan lancar .
Makalah ini disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan pemahaman pembaca terhadap hubungan keanekaragaman bangsa Indonesia dengan timbulnya potensi konflik . Pemahaman tersebut dapat dipahami melalui pendahuluan , pembahasan masalah , serta penarikkan garis kesimpulan dalam makalah ini .
Makalah ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini . Dengan makalah ini , diharapkan pembaca dapat memahami mengenai hubungan keanekaragaman bangsa Indonesia dengan timbulnya potensi konflik .
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk berkarya menyusun makalah Keanekaragaman Bangsa Indonesia dan Potensi Konflik . Tidak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan berupa konsep dan pemikiran dalam penyusunan makalah ini .
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca . Saran , kritik dan masukan sangat penulis harapkan dari seluruh pihak dalam proses membangun mutu makalah ini .


 
Bekasi , April 2013

Penulis







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI



PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
1
RUMUSAN MASALAH
2
TUJUAN PENULISAN
2
MANFAAT PENULISAN
2


PEMBAHASAN

KRONOLOGI KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA DI MAKASSAR
3
CARA MENGATASI KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA DI MAKASSAR
5


PENUTUP

KESIMPULAN
6
SARAN
6


DAFTAR PUSTAKA
7







BAB I
PENDAHULUAN


1.1              LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di kawasan Asia . Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas 13.487 pulau yang tersebar pada 33 provinsi dari Sabang hingga Merauke dengan keanekaragaman agama , budaya , bahasa , adat-istiadat , dan sebagainya .
Oleh sebab itu , Indonesia memiliki tingkat kepadatan yang cukup besar dengan jumlah populasi mencapai 237 juta jiwa berdasarkan sensus pada tahun 2010 . Hal ini menunjukkan adanya potensi akan timbulnya konflik terhadap keanekaragaman tersebut , salah satunya agama .
Potensi konflik merupakan suatu kemungkinan akan timbulnya pertentangan yang terjadi atas dasar perbedaan antara pihak yang satu dengan pihak lain . Pertentangan tersebut pada umumnya akan berakhir pada tindak anarkis antar pihak yang bertentangan . Salah satu keanekaragaman Indonesia yang dapat berpotensi konflik adalah agama .
Dewasa ini , konflik antar umat beragama dapat dijumpai di Indonesia . Hal tersebut menjadi salah satu contoh dari keanekaragaman Indonesia yang dapat menimbulkan potensi konflik .


1.2              RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada makalah dtitujukan untuk merumuskan permasalahan yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah . Ada pun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah , sebagai berikut :
1.      Bagaimana kronologi atas terjadinya konflik antar umat beragama di Makassar  ?
2.      Bagaimana cara mengatasi konflik antar umat beragama di Makassar ?


1.3              TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah . Ada pun tujuan penulisan makalah , sebagai berikut :
1.      Memahami kronologi atas terjadinya konflik antar umat beragama di Makassar .
2.      Memahami cara mengatasi konflik antar umat beragama di Makassar .


1.4              MANFAAT PENULISAN
Manfaat Penulisan dalam makalah ditujukan untuk mengetahui kegunaan nyata yang merupakan hasil dari pembahasan masalah yang terdapat dalam makalah . Ada pun manfaat penulisan sebagai berikut :
1.      Mengetahui kronologi atas terjadinya konflik antar umat beragama di Makassar .
2.      Mengetahui cara mengatasi konflik antar umat beragama di Makassar .







BAB II
PEMBAHASAN


2.1              KRONOLOGI KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA DI MAKASSAR
Dewasa ini , konflik antar umat beragama dapat dijumpai di Indonesia yang terdapat pada kota Makassar , Sulawesi Selatan . Hal tersebut menjadi salah satu contoh dari keanekaragaman Indonesia yang dapat menimbulkan potensi konflik .
Konflik ini dipicu oleh adanya aksi pelemparan bom molotov di sejumlah gereja di Makassar . Pelemparan bom tersebut terjadi pada waktu yang berbeda , sebagai berikut :
10 Februari 2013
1.      Gereja Tiatira Malengkeri , Jalan Muhajirin Raya Lorong 2 No. 2 kecamatan Tamalate , Makassar , Sulawesi Selatan .
2.      Gereja Jemaat Jordan Toraja Mamasa , Jalan Dirgantara No. 3A , kecamatan Panakukang , Makassar , Sulawesi Selatan .
14 Februari 2013
1.      Gereja Kristen Indonesia ( GKI ) Sumsel , Jalan Samiun , kecamatan Ujungpandang , Makassar , Sulawesi Selatan .
2.      Gereja Toraja , Jalan Gatot Subroto No. 26 , kecamatan Tallo , Makassar , Sulawesi Selatan .
3.      Gereja Toraja Klassis , Jalan Pettarani 2 , kecamatan Panakukang , Makassar , Sulawesi Selatan .
Tidak ada korban jiwa maupun luka atas pelemparan bom molotov pada kedua tanggal tersebut , namun Polisi masih belum berhasil mengungkap pelaku dibalik pelemparan bom molotov tersebut .
Aksi pelemparan bom molotov ke rumah ibadah tersebut memiliki maksud tertentu . Beberapa kelompok tertentu ingin memancing masyarakat Makassar untuk terprovokasi dengan aksi tersebut sehingga terjadi konflik bernuansa keagamaan di kota Makassar . 


2.2                CARA MENGATASI KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA DI MAKASSAR
Untuk menghindari terpicunya potensi konflik antar umat beragama , diperlukan beberapa cara untuk meredam konflik tersebut , antara lain :
1.      Bersikap toleransi
Memberi kesempatan dan kebebasan antar umat beragama untuk melakukan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing - masing .
2.      Bersikap saling menghargai
Tidak saling melecehkan antara satu agama dengan agama yang lain .
3.      Pengawasan lebih aparat keamanan
Pengawasan lebih bagi aparat keamanan baik pada hari raya maupun tidak untuk menjaga kenyamanan masyarakat dalam beribadah .







BAB III
PENUTUP


3.1                KESIMPULAN
Potensi konflik merupakan suatu kemungkinan akan timbulnya pertentangan yang terjadi atas dasar perbedaan antara pihak yang satu dengan pihak lain . Pertentangan tersebut pada umumnya akan berakhir pada tindak anarkis antar pihak yang bertentangan . Salah satu keanekaragaman Indonesia yang dapat berpotensi konflik adalah agama .
Dewasa ini , konflik antar umat beragama dapat dijumpai di Indonesia yang terdapat pada kota Makassar , Sulawesi Selatan . Hal tersebut menjadi salah satu contoh dari keanekaragaman Indonesia yang dapat menimbulkan potensi konflik .
Konflik ini dipicu oleh adanya aksi pelemparan bom molotov di sejumlah gereja di Makassar . Aksi pelemparan bom molotov ke rumah ibadah tersebut memiliki maksud tertentu . Beberapa kelompok tertentu ingin memancing masyarakat Makassar untuk terprovokasi dengan aksi tersebut sehingga terjadi konflik bernuansa keagamaan di kota Makassar .
Untuk mengatasi konflik antar umat beragama tersebut diperlukan cara mengatasi yang sederhana namun berguna seperti bersikap toleransi , saling menghargai , dan penambahan pengawasan oleh aparat keamanan .

3.2                SARAN
Untuk mencapai kerukunan antar umat beragama , masyarakat harus bersikap toleransi antara satu agama dengan agama yang lain untuk menghindari terpicunya potensi konflik antar umat beragama di lingkungan masyarakat .





DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar