Kata Pengantar
Puji
syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya , penulis dapat menyelesaikan makalah Meningkatkan Ketahanan Pangan di Indonesia dengan
baik dan lancar .
Makalah
ini disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan pemahaman pembaca terhadap ketahanan
pangan di Indonesia . Pemahaman tersebut dapat dipahami melalui pendahuluan ,
pembahasan masalah , serta penarikkan garis kesimpulan dalam makalah ini .
Makalah
Meningkatkan Ketahanan Pangan di
Indonesia ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang sederhana sehingga
dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini . Dengan makalah ini ,
diharapkan pembaca dapat memahami mengenai ketahanan pangan di Indonesia .
Ucapan
terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk berkarya
menyusun makalah Meningkatkan Ketahanan
Pangan di Indonesia . Tidak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada
seluruh pihak yang telah memberikan bantuan berupa konsep dan pemikiran dalam
penyusunan makalah ini .
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca . Saran , kritik dan masukan sangat
penulis harapkan dari seluruh pihak dalam proses membangun mutu makalah ini .
Bekasi
, Juni 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Ketahanan pangan ialah
kondisi dimana setiap individu mampu secara fisik dan ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan pangan yang cukup, aman dan bergizi bagi kehidupan yang aktif dan
sehat. Pemenuhan kebutuhan pangan penduduk secara merata dengan harga yang
terjangkau juga tidak boleh dilupakan.
Di Indonesia, ketahanan
pangan masih berupa wacana. Permasalahan ketahanan pangan masih terus
terjadi, yang mencakup aspek produksi dan ketersediaan pangan. Produksi bahan
pangan belum mampu untuk memenuhi kebutuhan penduduk. Hal ini disebabkan oleh
laju pertumbuhan produksi pangan yang relatif lebih lambat dari permintaannya.
Sejauh ini, permasalahan tersebut dapat diatasi dengan impor. Namun, sampai
kapan bangsa ini akan mengandalkan bahan pangan impor? Hal ini tidak akan
membuat bangsa ini berkembang, justru akan mengancam stabilitas ketahanan
pangan dan mengancam produk dalam negeri. Selain itu, permasalahan distribusi
pangan dari produsen ke konsumen juga masih menuai kendala.
Saat ini, ketahanan pangan
menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia. Diperlukan beberapa cara untuk
mengatasi hal tersebut, mulai dari peningkatan ketersediaan, stabilitas dan
aksesabilitas bahan pangan hingga dapat menumbuhkan daya saing dan perekonomian
bangsa ini. Mungkin sulit untuk menambah jumlah lahan pertanian dan menekan
laju penduduk di Indonesia, namun yang perlu ditindaklanjuti yaitu strategi
dalam menyelesaikan ketahanan pangan pada lahan yang ada. Keadaan lahan harus
diperhatikan masalah tata ruangnya. Hal lain yang menjadi perhatian ialah
pengelolaan kualitas serta kuantitas sumber daya manusia dan teknologi untuk
kemajuan pangan.
BAB II
PEMBAHASAN
Program peningkatan ketahanan pangan dimaksudkan untuk
mengoperasionalkan pembangunan dalam rangka mengembangkan sistem ketahanan pangan
baik di tingkat nasional maupun ditingkat masyarakat. Pangan dalam arti luas mencakup
pangan yang berasal dari tanaman, ternak dan ikan untuk memenuhi kebutuhan atas
karbohidrat, protein lemak dan vitamin serta mineral yang bermanfaat bagi pertumbuhan
kesehatan manusia.
Ketahanan pangan diartikan sebagai terpenuhinya pangan
dengan ketersediaan yang cukup, tersedia setiap saat di semua daerah, mudah memperoleh,
aman dikonsumsi dan harga yang terjangkau. Hal ini diwujudkan dengan bekerjanya
sub sistem ketersediaan, sub sistem distribusi dan sub sistem konsumsi.
Tujuan program ketahanan pangan adalah :
1.
Meningkatkan ketersediaan pangan.
2.
Mengembangkan diversifikasi pangan.
3.
Mengembangkan kelembagaan pangan.
4.
Mengembangkan usaha pegelolaan pangan.
Sasaran yang akan dicapai dari program ini adalah :
1.
Tercapainya ketersediaan pangan di tingkat regional dan
masyarakat yang cukup.
2. Mendorong partisipasi masyarakat dalam mewujudkan ketahanan
pangan meningkatnya keanekaragaman konsumsi pangan masyarakat dan menurunnya ketergantungan
pada pangan pokok beras melalui pengalihan konsumsi non beras.
Pelaksanaan program peningkatan ketahanan pangan ini dioperasionalkan
dalam bentuk 4 ( empat ) kegiatan pokok sebagai berikut :
1. Peningkatan mutu intensifikasi yang dilaksanankan dalam
bentuk usaha peningkatan produktivitas melalui upaya penerapan teknologi tepat guna,
peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dalam rangka penerapan teknologi
spesifik lokasi.
2. Peluasan areal tanam ( ekstensifikasi ) yang dilaksanakan
dalam bentuk pengairan serta perluasan baku lahan dan peningkatan indeks pertanaman
melalui percepatan pengolahan tanah, penggarapan lahan tidur dan terlantar.
3. Pengamanan produksi yang ditempuh melalui penggunaan teknologi
panen yang tepat, pengendalian organisme pengganggu tanaman dan bantuan sarana produksi
terutama benih, pada petani yang lahannya mengalami puso.
4. Rehabilitas dan konservasi lahan dan air tanah dan air
tanah, dilaksanakan dalam bentuk upaya perbaikan kualitas lahan kritis/marginal
dan pembuatan terasering serta embung dan rorak/jebakan air.
BAB III
PENUTUP
Ketahanan pangan ialah
kondisi dimana setiap individu mampu secara fisik dan ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan pangan yang cukup, aman dan bergizi bagi kehidupan yang aktif dan
sehat. Pemenuhan kebutuhan pangan penduduk secara merata dengan harga yang
terjangkau juga tidak boleh dilupakan.
Di Indonesia, ketahanan
pangan masih berupa wacana. Permasalahan ketahanan pangan masih terus
terjadi, yang mencakup aspek produksi dan ketersediaan pangan.
Program peningkatan ketahanan pangan dimaksudkan untuk
mengoperasionalkan pembangunan dalam rangka mengembangkan sistem ketahanan pangan
baik di tingkat nasional maupun ditingkat masyarakat. Pangan dalam arti luas mencakup
pangan yang berasal dari tanaman, ternak dan ikan untuk memenuhi kebutuhan atas
karbohidrat, protein lemak dan vitamin serta mineral yang bermanfaat bagi pertumbuhan
kesehatan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar